Paskah merupakan Tema yang
sangat penting dalam kekristenan, karena tanpa Paskah maka percumalah keimanan
orang Kristen kepada Yesus Kristus. Paskah
merupakan Kebangkitan Yesus dari kematian. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah
rentetan dari peristiwa kelahiranNya yang kita kenal dengan perayaan kelahiran
Tuhan Yesus (Natal) dilanjutkan dengan kematian, kebangkitan dan kenaikanNya ke
surga. Moment kebangkitan Tuhan Yesus memberi harapan pada setiap umat yang dipanggil,
pilih dan diselamatkan olehNya. Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus bertujuan untuk
membebaskan umat manusia dari belenggu dosa, yang sesungguhnya Kematian Yesus
merupakah pilihan Allah yang tidak terelakan untuk mewujudkan keselamatan bagi umatNya.
Sesungguhnya manusialah yang harus menanggung akibat dari dosa-dosanya namun oleh “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Kematian Yesus di atas kayu salib merupakan jalan mutlak yang harus ditempuh untuk mewujudkan kasih dan keadilanNya, dan ini telah Allah rancang sejak semula sekaligus dalam perjalanan sejarah Allah telah memberikan petunjuk kepada nabi-nabiNya melaui nubuat para nabi bahwa pengorbanan di atas kayu salib jalan satu-satunya untuk membayar utang dosa yang telah diperbuat oleh umatNya.
Kebangkitan Tuhan Yesus
Kristus dengan “tubuh lama yang telah diubahkan (ditransformasikan) menjadi
baru” sehingga Ia bisa makan dan diraba, sekaligus bisa menghilang dan
berpindah di luar tiga dimensi yang membatasi manusia. Lukas dalam Kisah Para
Rasul dan kitab-kitab sejarah pada abad-abad pertama menuliskan bahwa segera
setelah kebangkitan Yesus Kristus, terjadi gerakan pemberitaan Injil yang
sangat fenomenal di Yudea dan meluas ke mana-mana, sehingga banyak orang
percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus.
Paskah yang adalah kebangkitan Tuhan Yesus yang membebaskan membawa dampak dan perubahan yang signifikan kepada para pengikutNya, di antaranya:
1. Perubahan hidup
Perubahan
hidup ini terjadi dalam diri para murid-muridNya yang sebelumnya tergoncang dan
ketakutan karena penangkapan Tuhan Yesus oleh tentara Romawi (bad. Lukas 22:54-71)
numun paskah: kebangkitan Tuhan Yesus yang membebaskan menjadi pendorong yang
kuat bagi para murid dan juga pengikutNya untuk memulai kehidupan yang baru,
keberanian yang baru. Melalui kebangkitan
Tuhan Yesus yang penuh kuasa ini membawa perubahan hidup. Contoh nyata dalam
Alkitab yaitu Rasul Petrus yang semula ketakutan menghadapi orang-orang
yang bertanya kepadanya sehingga ia menyangkali Yesus sampai tiga kali, berubah
menjadi pemberani dan berbicara lantang di depan Mahkamah Agama (bad. Kisah
Para Rasul.4).
2. Kabar Keselamatan Semakin Tersiar
Paskah
menjadi jalan tersebarnya kabar keselamatan yaitu Injil Kristus. Pekabaran
Injil oleh para murid-murid dan pengikutNya bermula pada kesaksian kebangkitan Yesus
Kristus (bdk. Kisah Para Rasul .1:21–22;4:2,33;17:18,32;23:6; 24:15,21). Pada
saat Yesus ditangkap, diperhadapkan dengan Mahkamah Agama, Herodes, Pilatus, dan Yesus disalibkan (bdk. Lukas 22-24), para
murid ketakutan dan menutup diri di rumah seakan-akan mereka kehilangan pengharapan.
Namun, kebangkitan Yesus Kristus mengubah mereka menjadi berani dan tampil bersaksi
tentang keselamatan atau Injil Kristus, termasuk ketika Petrus dan Yohanes berbicara
di hadapan Mahkamah Agama yaitu para pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua (Kisah
para Rasul.4).
3. Mengabdi Sepenuhnya
Murid-murid
dan pengikutNya rela mengabdikan diri sepenuhnya yaitu dengan rela mati bagi
kesaksian kebangkitan Yesus kristus. contohnya ketika Polycarpus, murid
Yohanes, menolak menyangkali Kristus dan menyembah kaisar, ia diikat di tiang
kayu di atas pembakaran. Namun, ia berkata, “Selama 86 tahun Ia tidak pernah
mengecewakan aku, bagaimana mungkin sekarang aku mengecewakan Dia!” Kematian
Yesus tidak akan menghasilkan para martir, tetapi kebangkitan-Nya menghasilkan
para martir yang rela mengabdikan diri sepenuhnya dan berkorban tanpa melawan kehendak
Allah.
4. Membangun Persatuan dan Kesatuan
Paskah:
Kebangkitan Kristus yang membebaskan membangun persatuan dan kesatuan diantara
murid-muridNya, mempersatukan pengikut-pengikutNya
yang sebelumnya kehilangan harapan akan Dia namun oleh kebangkitanNya mereka dipersatukan
di dalam kuasa kebangkitannya. Persatuan dan kesatuan ini diwujudnyatakan ditengah-tengah
orang Yahudi dan orang-orang bukan-Yahudi.
Persatuan dan kesatuan ini terus berlanjut dalam kebangkitan tubuh Yesus Kristus melalui gerejaNya dimana orang-orang beriman membangun persatuan dan kesatuan lewat Tugas panggilan gereja adalah gereja yang bersekutu, bersaksi, dan melayani. Ketiga tugas itu disebut dengan tri tugas gereja, yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain. Dengan adanya tri tugas ini, gereja menjadi dinamis untuk menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di tengah dunia.
Penulis: Vinus Zai, M.Th
Pelayanan: Dosen STTIAA Mojokerto
0 Komentar