Dirjen mengatakan bahwa peringatan hari ulang tahun GKMI ke-70 memiliki makna historis, tidak hanya bagi pengurus dan anggota GKMI saja, tetapi juga bagi kita semua umat nasrani.
“Kita berharap dalam kita bekerja, melayani dan membangun lembaga ini, selalu diselimuti dengan rasa bahagia, mindset yang terus tumbuh, mood yang positif dan penuh cinta, grow minset dan mood yang baik akan membuat hidup kita penuh dengan warna,” kata Dirjen.
Lebih lanjut, Dirjen mengatakan bahwa makna historis ulang tahun selanjutnya adalah Refleksi Evaluasi, dengan merenung melakukan evaluasi untuk introspeksi.
“Poin ini sangat penting, kita dapat mengenali dengan baik apa potensi kita, apa kekuatan kita, apa tantangan kita dan apa peluang yang terbentang dihadapan kita. Kita semua pasti merasa bahwa gereja yang kita cintai bersama ini belum sempurna dan dengan kesadaran itulah kita bertekad untuk memperbaikinya di masa mendatang,” jelas Dirjen yang juga seorang Pendeta ini.
Setelah kita melakukan refleksi dan evaluasi, Dirjen sampaikan tentang pentingnya memberi apresiasi kepada semua usaha pelayanan gereja kita.
“Seluruh kemajuan perkembangan dan prestasi itu merupakan hasil kerja bersama, merupakan buah pelayanan bersama, bukan prestasi individu-individu atau bukan prestasi kelompok tetapi prestasi semua secara akumulatif,” terang Dirjen.
Menurut Dirjen, makna selanjutnya adalah aktualisasi, yaitu mewujudkan semua cita-cita menjadi kasat mata, penerapan kata-kata menjadi aksi nyata, mewujudkan potensi menjadi bukti.
“Kita harus bisa mengaktualisasikan diri kita secara maksimal, kembangkan potensi diri kita masing-masing dan alokasikan secara kolaboratif seluruh sumber daya yang kita miliki,” tukasnya.
“Jaga terus kekompakan dalam kepengurusan, jaga panggilan gereja merawat kerukunan di internal GKMI, perluas toleransi dan menekankan pada moderasi dalam beragama,”sambung Dirjen.
Pada kesempatan itu juga Dirjen menyampaikan bahwa Ditjen Bimas Kristen berkepentingan untuk bermitra dengan GKMI untuk menjalankan program-program strategis Kementerian Agama dan program strategis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.
“Program strategis Ditjen Bimas Kristen diantaranya adalah penguatan moderasi beragama, transformasi digital, KUA sebagai rumah layanan bersama semua agama, religiousity index, cyber christian university dan dukungan tahun toleransi,” kata mantan pegawai Kemenag Kota Bitung, Prov. Sulut ini.
Ditjen Bimas Kristen akan terus mendukung penguatan organisasi gereja Aras Nasional, Sinode dan Gereja Lokal dengan mengedepankan prinsip kemitraan Pentahelix atau kerjasama multi pihak.
”Untuk mempererat kerjasama antar agama-agama yang damai dan inklusif, mohon mendapat perhatian gereja, hendaknya semua pihak mulai dibangun kerjasama Pentahelix dalam isu Anti Seksual Abuse, misalnya menyusun pedoman gereja ramah wanita dan anak dukungan psikologis awal bagi penyintas kekerasan, kekerasan perempuan, penguatan tokoh agama lokal dalam penanganan isu kekerasan dan kerukunan,” tandasnya.
“Gereja dapat bekerja sama dengan Kementerian Agama pada Kantor Wilayah Provinsi Sulawesi Utara bersama dengan Kepala Bidang ataupun Pembimas setempat untuk melakukan penguatan layanan profesional demi meningkatkan presentase pelayanan agama dan keagamaan pada umat melalui institusi agama lokal, komunitas keluarga dan tokoh-tokoh agama tingkat lokal,”ujarnya lagi.
Mari kita mulai memasukkan program-program penguatan moderasi beragama dengan membantu dan mendampingi Bimas Kristen, Kabid Urusan Agama pada Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara ataupun tingkat Kabupaten/Kota, dengan memperkuat institusi melalui koordinasi dan konsultasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dengan Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan yang lain-lain sebagainya,”tutup Dirjen.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Gubernur Sulawesi Utara diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Ferry Sangian, Bupati Minahasa diwakili oleh Staf Ahli Bupati John Kapoh, mewakili Kapolda Sulut Dirintelkam Kombespol Albert Barita Sihombing, Ketua Umum GKMI Boy Suhu, sekretaris umum PGPI Hano Palit, Yayasan Pengurus Pusat GKMI, Kakanwil Sulut diwakili oleh Kabid Urusan Agama Kristen Simon Rawis, pengurus dan jemaat GKMI.
0 Komentar